Rabu, 09 Juni 2010

Jangan takut ngemil!!! 
Ada snack TANPA BAHAN PENGAWET & HALAL.
Tersedia dengan aneka rasa & packing yang UNIK. Pasti, Anda tidak akan pernah bosan nyoba!
Kalo ada yang pengin kerja sampingan. bisnis ini cocok juga...
KENNIE 3D Crackers tersedia dalam rasa PIZZA UDANG, LABU VANILI, TIRAMISU, Keju, coklat, bbq, durian, nangka, bawang, udangbawang, jagung, strawberry, balado. Coba sekarang juga!!
Isi 1 dus boleh mix sesuai selera Anda. Harga belum termasuk ongkos kirim.
Cantik buat isi parcel/gift !!
Buat teman ngobrol bareng saudara, orang-orang terdekat  atau menjamu tamu !

tersedia KENNIE GORENG

Netto:250gr
PIRT No: 2063578502188
Produksi: Indahfood
Sertifikasi Halal MUI: 473.5.A.08

HARGA
Pizza udang : 15.000/pcs
Labu vanili, tiramisu : 14.000/pcs
Keju, coklat, bbq, durian, nangka, bawang, udangbawang, jagung, strawberry, balado : 12.500/pcs

mobile. 08122620157

Minggu, 06 Juni 2010

PakObamakeIndonesia.pending.com


Yuk jalan2 ke : 
PakObamakeIndonesia.pending.com….. :)

Ngedatengin Obama aja kok mesti pake acara pending.com terus n terus..
umumnya klo qt (orang biasa) nunda2 janji bertamu ke rmh orang, barangkali ... dah ga diarepin lagi ma tuan rumahnya .. :)
Sekelumit kalimat cetak biru di atas adalah respons yang sempat saya tempel di facebook saya (arunajavanese) hari jum’at lalu.  Hari itu saya baru saja membaca berita di Yahoo Indonesia tentang pengunduran (kembali) kedatangan Pak Obama. Seketika saya langsung merasa gemas kuadrat dan dobel jengkel . Bagaimana tidak? Tuan rumah saja telah menyiapkan begitu rupa fasilitas dan bisa dibilang luar biasa, eh, tiba-tiba pending lagi.. pending lagi.
Inilah alasannya, kenapa pada artikel ini saya lebih memilih judul yang menggelitik (menurut saya) ‘Yuk jalan2 ke : PakObamakeIndonesia.pending.com….. :)’
Sebenarnya ini benar-benar Pak Obama yang tidak menyangka bahwa masalah negaranya tidak bisa diselesaikan segera atau mereka sedang bermain-main (menguji) Indonesia?!! Ya, seperti Malaysia yang terkadang bermain-main dengan Indonesia . Ku tak tahu…
Namun sesaat kemudian ada rasa maklum pada diri saya dan menganggap itulah gambaran orang super di Negara super. Negara super power, Negara adidaya. Negara yang setiap perkataannya seperti ‘sabda alam’ yang harus ditaati, harus dimaklumi, dimengerti oleh Negara-negara kecil.
Sehingga kapan pun berjanji bisa saja dibatalkan, meskipun pembatalannya mendadak hanya dalam hitungan hari sebelum hari H. Itu biasa… barangkali! Berulang kali membatalkan janji tetap masih ada toleransi. Berulang kali mengundurkan jadwal masih saja dinanti kedatangannya.
Apalagi bagi sebagian masyarakat Indonesia yang merasa pernah dekat dengan Pak Obama semasa kecil, pastilah kedatangan Pak Obama sangat…sangat…sangat diharapkan. Yang merasa pernah satu sekolah, satu lingkungan (bertetangga) atau yang pernah bermain bersama, atau orang-orang merasa pernah mengenal sosok Pak Obama.


Simak beberapa INFO yang tidak kalah menarik:

Pelajar, hanyalah status palsu

Marah = Sehat, ....


Marah Itu Sehat, Loh
Kompas
Kompas.com — Selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan emosional idealnya juga dipelihara. Salah satu caranya adalah dengan meluapkan kemarahan sesekali. Ketimbang dipendam saja, sebaiknya emosi yang tertahan dibiarkan merembes keluar agar tidak terjadi ledakan.
Para ilmuwan menemukan bahwa meluapkan kemarahan bisa meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang berkaitan dengan rasa bahagia. Dalam penelitian yang dilakukan para ahli dari Spanyol diketahui bahwa belahan otak sebelah kiri (hemisfer) lebih terstimulasi saat seseorang sedang marah.
Dr Neus Herrero dari University of Valencia, Spanyol, yang mengetuai penelitian ini, mengatakan, bagian frontalis kiri otak berkaitan dengan emosi yang positif, sedangkan di bagian kanan berhubungan dengan emosi negatif. "Perubahan aktivitas otak juga terjadi, terutama di bagian frontalis dan lobus temporalis," katanya.
Belahan otak terbagi menjadi empat lobus, yang mengendalikan berbagai aktivitas berbeda. Lobus frontalis (di belakang dahi) pada masing-masing belahan mengatur aktivitas seperti berbicara dan berpikir abstrak.
Sementara itu, lobus temporalis yaitu bagian yang membantu kita bisa mendengar dan mengartikan bunyi serta bertanggung jawab atas memori.
Marah juga memiliki manfaat positif lain, yakni memicu perubahan dalam tubuh yang berfungsi mengontrol kerja jantung dan hormon. Dari hasil pemeriksaan kepada 30 responden diketahui, saat marah terjadi penurunan hormon kortisol dan peningkatan level testosteron.
Akan tetapi, Herro mengingatkan efek negatif dari marah, yakni naiknya tekanan darah. Karena itu, marah akan menjadi luapan emosi yang wajar ketika kita berhasil meluapkannya sesuai dengan porsinya.
Yang perlu digarisbawahi adalah ‘Salah satu caranya adalah dengan meluapkan kemarahan sesekali.’ Satu kalimat di atas masih perlu ditebalkan adalah ‘sesekali’. Ini dapat diartikan bahwa tidak semua hal dapat diselesaikan dengan luapan kemarahan. Sebaiknya kemarahan dikelola dengan baik dan disalurkan sesuai dengan kadarnya. Pasti kita pernah mendengar manajemen konflik dan pengendalian emosi, bukan? Bahkan kemarahan yang disalurkan pada ‘jalan yang lurus’ akan berbuah manis.
Sayangnya, tidak setiap orang bisa mengendalikan emosinya dan tidak setiap orang mampu dan mau mengelola konflik dengan tepat. Terkadang orang mempunyai persepsi bahwa apa yang dia inginkan harus dipatuhi jika tidak, langsung marah tak terkendali dan tanpa basa-basi.
Ini sering dan biasa terjadi pada tipe-tipe orang seperti di bawah ini:
1.       pimpinan yang ‘bossy’,
2.       anak baru gedhe,
3.       orang yang shock dengan perubahan dirinya misalnya dulu kaya sekarang tak punya apa-apa atau
4.       sebaliknya pada OKB (orang kaya baru), dari yang tidak punya apa-apa sekarang bisa melakukan apapun yang dia suka
5.       orang yang merasa bahwa dialah yang mempunyai masalah paling rumit
6.       orang yang merasa paling tahu daripada orang lain di sekitarnya
7.       merasa lebih punya kompetensi dan kekuasaan dibandingkan lainnya
8.       kurangnya bergaul dengan masyarakat yang heterogen
9.       tidak mau belajar dari pengalaman
10.   tidak mau belajar dengan lingkungan dan perubahannya.
Semakin tinggi kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan mengelola konflik, semakin bijaksana orang tersebut. Bijaksana dalam menghadapi dan menjalani kehidupan.

Ditulis oleh: ISti RDM