Selasa, 11 Mei 2010

Pikun, siapa mau??!


Hanya takut pikun saja, sudah cukupkah?
Ditulis oleh: Isti RDM

Anda pikir, anda masih muda dan anda jauh dari pikun? Anda pikir, orang tua Anda lebih pikun dari Anda? Kalau ternyata Anda masih berpikir seperti itu sebaiknya perlu berhati-hati mulai sekarang.

Pikun atau bahasa medisnya demensia adalah penyakit yang pusat persoalannya berada di otak. Menurut Dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S, pikun disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak. Akibatnya terjadi penurunan daya ingat. Kondisi ini bisa berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada kerusakannya.

Ada dua macam demensia, yang bisa diperbaiki (reversible) dan yang sulit diobati (irreversible). Demensia yang bisa diperbaiki disebabkan oleh antara lain terlalu banyak mengonsumsi alkohol, infeksi virus, bakteri atau jamur di otak, perdarahan di bawah selaput keras otak (subdural hematoma), penimbunan cairan dalam ventrikel otak (normal pressure hydrocephalus), dan kurangnya aktivitas kelenjar gondok (hypothyroidsm).

Demensia yang tidak bisa diperbaiki biasanya terjadi akibat penyakit Alzheimer, demensia yang ditandai oleh rusaknya beberapa organ termasuk otak (multi-infark dementia) semisal stroke, dan lewy body dementia.

Penjelasan Dr.  Sukono Djojoatmodjo, Sp.S, spesialis saraf dari RS Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta ini cukup memberikan gambaran mengenai penyakit demensia.

Dengan demikian, bisa diartikan bahwa pikun bukanlah untuk orang-orang lanjut usia  semata.Bisa jadi, usia belum begitu tua tapi sudah mengalami gejala-gejalanya. Salah satu penyebab terjadinya penurunan kualitas intelektualitas itu dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingginya tingkat polusi di perkotaan, banyaknya bahan pengawet yang dikonsumsi atau proses memasak yang tidak higienis, Marilah melihat beberapa hal berikut ini.


Gejala pikun yang lain adalah sulit menangkap ide dan beradaptasi, sikap berubah menjadi kekanak-kanakan dan plinplan.

Jika tidak ingin mengalaminya, marilah mulai sekarang banyak-banyak melakukan hal-hal positif ini.
1.       Menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat/tidur cukup, hindari rokok dan alkohol, hindari stres, rutin berolahraga dan melakukan rileksasi secara teratur,
2.       Selalu belajar, berarti aktifkan otak Anda. Bangkitkan minat memakai pikiran dengan cara misalnya membiasakan membaca buku-buku yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur'an rutin, matematika, berhitung, merancang, atau memasak.
3.       Ulangi informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan
4.       Melatih memusatkan perhatian/konsentrasi, misalnya: dengan berdzikir, shalat yang khusuk, yoga, mengisi teka-teki silang, dan lain-lain.
5.       Aktif dalam kegiatan sosial.
6.       Konseling ke spesilis saraf, untuk deteksi dini demensia.
7.       Membuat catatan atau biografi merupakan aktifitas lansia yang paling baik dan sangat berharga.
8.       Gerak Latih Otak (senam otak) dan olahraga lain sesuai kemampuan.
Bagaimana menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat itu? Apa yang dimaksud senam otak?
Mari kita lanjutkan pada artikel mendatang.


Sumber:
Ramadion Ingatlah Makanan-makanan Anti-Pikun ini
DechaCare.com ”Perlambat Pikun dengan Latihan Otak
Kompas.com “Plin-plan tanda kepikunan”











Tidak ada komentar:

Posting Komentar